Rabu, 13 November 2013

Tugas UTS Landasan pendidikan


Menjelaskan Tujuan Pendidikan[1]
Oleh: Muhammad Yusuf Rianto, Mahasiswa PAI B FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
A.                 Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang memikirkan bagaimana menjalani kehidupan ini. Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia, yakni berperan dalam mencetak manusia-manusia yang unggul dalam hal ilmu, pemikiran, akhlak, budi pekerti, budaya, nasionalisme serta keterampilan.
            Untuk dapat tercipta dan tercetaknya manusia-manusia unggul dalam hal yang disebutkan diatas maka dibutuhkan pula pendidikan yang bermutu. Karena hal ini juga secara langsung ataupun tidak akan berpengaruh besar terhadap maju-tidaknya suatu bangsa, apabila suatu bangsa mempunyai pendidikan yang bermutu dan dapat menghasilkan manusia- manusia yang unggul dan berkualitas lahir dan bathin, otomatis bangsa tesebut akan maju, damai dan tenteram.
                            Oleh karena itu seluruh manusia yang ada dimuka bumi ini sangat membutuhkan akan adanya pendidikan, apalagi dengan perkembangan zaman yang semakin modern maka akan semakin dibutuhkan pula pendidikan yang bermutu dan bagus.
                            Seperti yang kita ketahui selama ini bahwa pendidikan itu hanya sebagai pertransferan ilmu dari guru kepada muridnya,  dosen kepada mahasiswanya, Kiayi atau ustadz kepada santrinya dan sebagainya. Namun apa arti sebenarnya dari pendidikan itu sendiri? Oleh karena itu marilah kita pelajari dan dalami lebih lanjut apa itu pendidikan?

B.     Pembahasan
Pendidikan merupakan suatu permasalahan yang telah membuat sibuk para tokoh pemikir serta para pembaharu yang telah tersebar diseluruh jagat raya ini, bahkan para penulis dan para peneliti sekalipun turut andil dalam mendefinisikanakan arti dan tujuan dari pendidikan dengan argumentasi dan pendapatnya masing-masing.
            Mahmud Yunus mengutip beberapa pendapat dari beberapa filsuf yang mendefinisikan arti dan tujuan dari pendidikan. “Tujuan dari pendidikan adalah peningkatan/pertumbuhan jasmani serta pemikiran menuju kesempurnaan dan keindahan (Plato)”. Kemudian “Herbert mengatakan tujuan utama dari pendidikan itu adalah peningkatan akhlak manusia”. Kemudian “Froble mengengatakan tujuan kita didalam proses pendidikan adalah pencapaian kepada taraf manusia yang sempurna, dan beliau juga berkata disekolahnya tujuan kita adalah mencetak generasi-generasi muda yang pemberani serta memiliki budi pekerti, mempunyai akhlak yang baik, cinta terhadap tanah airnya serta rela berkorban untuk tanah airnya tersebut, suka bekerja keras, mandiri, selalu haus untuk mencari ilmu, dan cinta terhadap Allah SWT dan taat serta patuh terhadap semua perintah dan larangan-Nya sehingga dia menjadi gambaran sosok malaikat yang berwujud manusia”.[2]
            Ini membuktikan bahwasanya pendidikan itu sangatlah penting dalam setiap kehidupan manusia, bahkan bangsa dan negara. Setiap bangsa dan negara sangat butuh akan adanya pendidikan untuk para masyarakat/penduduknya. Karena kemajuan ajan bangsa itu sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang kemudian menjadi dasar pembentukan pola pikir para generasi penerus yang akan datang. Oleh karena itu, setiap negara berlomba-lomba membentuk system pendidikan yang bermutu yang tujuannya disesuaikan menurut kebutuhan dan kepentingan bangsa-bangsa itu sendiri. Jadi, diantara bangsa yang satu dan bangsa yang lainnya mempunyai system, kurikullum dan tujuan pendidikan masing-masing.
            Proses pendidikan dilakukan tentu memiliki tujuan. Pemahaman sederhananya adalah”the primary purpose of education is just that, to educate”[3]. Tapi pertanyaannya adalah, Apa yang harus dididik? Dan siapa yang mendidik?
            Objek dari pendidikan ini disebut dengan peserta didik. Peserta didik adalah anggota masyarakat laki-laki maupun perempuan yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia dalam proses pendidikan. Sedangkan subjek dari proses pendidikan ini disebut pendidik, adapun pendidik adalah orang laki-laki ataupun perempuan yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Dengan kata lain pendidik adalah orang yang mampu membawa peserta didik kearah yang dewasa.
            Proses pendidikan bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan, baik itu lingkingan yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya. “some do this formally, others informally”[4]. Jadi proses pendidikan itu tidak harus bersifat formal/resmi seperti yang kita ketahui sebagaimana pendidikan yang diterapkan disekolah-sekolah formal, tapi bisa juga terjadi secara tidak formal/resmi seperti pendidikan yang diberikan orangtua terhadap anaknya.
            Sosok orangtua sangat penting dan mempunyai andil dan pengaruh yang paling besar dalam pendidikan serta pembentukan watak dan pengetahuan anak. Karena orangtua adalah orang yang sekaligus menjadi guru pertama yang member pendidikan kepada sang anak. Seperti yang dikatakan oleh Nancy dalam bukunya “you have been his teacher, you have been answering question and raising new ones. If he feels that the world and its people are exiting to explore, you have help him to look outward by your own example”[5].
            Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi perkembangan sang anak nantinya, diantaranya keinginan bahwa sang anak selalu sehat, ingin sang anak dapat hidup aktif dan berbaur bersama teman-temannya, ingin sang anak dapat berfikir secara kritis dan termasuk juga ingin sang anak dapat berkreasi dengan segala kreatifitasnya sendiri.
            Setelah orangtua, lingkungan masyarakat juga merupakan lingkungan pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan dengan sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak dengan sistematis. Secar umum masyarakat adalah sekumpulan manusia baik itu laki-laki maupun perempuan yang tinggal didalam satu wilayah dan saling berinteraksi antar sesama.
            Kemudian setelah orang tua dan lingkungan masyarakat yang menjadi pendidik bagi anak, pada waktunya anak pun dimasukkan kesekolah. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah. Sekolah merupakan yang memfasilitasi proses pendidikan, sebagai sarana yang memfasilitasi dan pencetak bibit-bibit unggul, sekolah harus mampu untuk menyajikan dan memiliki system dan kurikullum yang sesuai dan bermutu. Pada zaman sekarang ini, banyak sekolah yang bersaing satu sama lain untuk meningkatkan system dan kurikullum pendidikannya sehingga “theres so much curriculum”[6].
            Sekolah harus mampu membentuk pribadi anak dengan memperkayanya dengan sumber-sumber kebudayaan manusia, yakni dengan mengajarkan mata pelajaran-mata pelajaran yang sesuai dan mendidik. Kurikulum sekolah harus mempunyai nilai-nilai yang berharga dalam kehidupan, baik itu dari intrakurikulernya maupun ekstrakurikulernya dan sebagainya.
            Sekolah melakukan pembinaan pendidikan kepada peserta didik yang didasarkan atas kepercayaan yang diberikan oleh orangtua dan masyarakat. Kondisi itu muncul karena keluarga dan masyarakat mempunyai keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan. Karena berbeda dengan sekolah yang mempunyai dasar pendidikan formal. Tetapi tanggung jawab pendidikan anak seutuhnya tetap menjadi tanggung jawab orangtua, sekolah hanya sekedar meneruskan dan mengembangkan pendidikan yang telah diperoleh dari lingkunga keluarga.
            Namun sekolah yang yang merupakan sarana dan tempat bagi proses pendidikan tidak akan mampu mewujudkan tujuan pendidikan yang ada dilingkungan sekolah tanpa adanya dukungan dan peran serta daripada guru-gurunya. Guru adalah orang tua kedua bagi anak setelah orangtua kandungnya sendiri dalam membimbing dan mendidiknya. Semua orang mungkin bisa menjadi guru yang hanya mengajarkan pelajaran kepada anak didiknya, akan tetapi untuk menjadi seorang guru yang sekaligus menjadi seorang pendidik mungkin tidak semua orang bisa. Setidaknya seorang guru/pendidik haruslah sudah mempunyai kematangan diri yang stabil, dalam kata lain sudah dapat memahami dirinya sendiri. Kemudian mempunyai jiwa sosial (bisa bergaul dalam masyarakat luas), kemudian juga dia sendiri  mempunyai kemampuan untuk mendidik. “Good teachers are made –not born; and good teachers have the “how to” skill as well as the “what to” knowledge in their fields”[7]
            Perhatian dan kepedulian seorang pendidik akan peserta didiknya sangat dibutuhkan dalam penerapan pendidikan, karena kepedulian dan perhatian ini berdampak dan dirasakan langsung oleh peserta didik. Kalau seorang pendidik sudah menerapkan sikap perhatian dan kepeduliamnya terhadap peserta didik, maka peserta didikpun akan merasakan  kenyamanan dan semangat dalam melakukan dan mengikuti proses pendidikan ini. Selain itu “relationship both teacher and the children will need to find out how the others thinks and feels, what each can do, and how each is likely to behave in particular situation”[8]
            Agar proses pendidikan ini dapat berjalan dengan lancar serta mendapatkan hasil yang diharapkan, maka antara peserta didik dan pendidik yang dalam hal ini adalah seorang guru, haru ada sikap dan rasa saling percaya. Pendidik harus percaya kepada peserta didiknya, harus bisa menjadi teladan, harus bisa member nasihat, harus sabar, dan tidak putus asa dalam mengajar serta meyakinkan dirinya bahwa peserta didik itu adalah tanggung jawab bagi dirinya untuk mengajari dan mendidiknya, serta mengatakan dalam dirinya “I believe that the most children have an ability to do a lot of learning on their own……… My job is help them become independent learners”[9].
            Untuk dapat berjalan dengan lancar dan mempermudah pemahaman peserta didik akan materi atau bahan ajaran yang dijelaskan oleh pendidik. Maka dibutuhkan juga media pembantu pendidikan. Media pendidikan adalah perantara atau pengantaryang digunakan dalam proses pembelajaran/pendidikan guna untuk mempermudah dan mempercepat pemahaman peserta didik akan materi yang disampaikan.
            Format media ini digunakan karena seperti yang kita ketahui bahwasanya cara penangkapan dan cara belajar yang efektif bagi setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang lebih cepat menangkap/faham apabila belajar dengan bantuan audio, ada yang menggunakan visual, dan ada juga dengan kedua-duanya (audio-visual).
            Adapun tujuan dari penggunaan median ini adalah yang pertama lebih memperjelas penyajian dan yang kedua adalah untuk mengatasi keterbatasan, baik itu keterbatasan ruang maupun waktu.
            Kegiatan pendidikan dapat berupa bimbingan, pengajaran ataupun latihan. Adapun masa pendidikan ini berlangsung seumur hidup yang kegiatan-kegiatannya tidak berlangsung sembarangan, tetapi pada waktu-waktu tertentu.
            Tujuan merupakan komponen penting dan sangat menentukan kelanjutan dari pendidikan, adapuntujuan pendidikan dibagi beberapa macam yaitu:
1.      Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai di akhir proses pendidikan, yaitu tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani peserta didik.
2.      Tujuan Khusus
            Tujuan khusus adalah tujuan tertentu yang hendak dicapai berdasarkan usia, sifat, bakat dan sebagainya.
3.      Tujuan Sementara
            Proses untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai sekaligus, karenanya perlu ditempuh setingkat demi setingkat. Tingkatan demi tingkatan diupayakan untuk mencapai tujuan akhir itulah yang disebut tujuan sementara.

C.    Penutup
Pendidikan adalah hidup. Selama seseorang masih hdup maka proses pendidikan dan pengajaran terus berlangsung disetiap saat selama ada pengaruh lingkungan, itulah sebabnya pendidikan itu dikatakan sangat penting. Karena kita tidak bisa lepas darinya selama kita masih hidup dan berfikir.
Pendidikan merupakan suatu proses, yakni proses pembelajaran dan pengembangan diri serta kedewasaan. Kemudian pendidikan merupakan hubungan antar pribadi, hubungan pribadi antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan merupakan kegiatan manusiawi, dikatakan demikian karena pendidikan membantu orang lain untuk lebih baik.
Tujuan pendidikan tentu akan terwujud dengan bantuan dari berbagai unsure yang berperan serta dalam proses pendidikan ini seperti orangtua, lingkungan masyarakat, sekolah, guru dan sebagainya. Dan juga faktor-faktor lainnya.

D.    Daftar Pustaka
Yunus, Mahmud. 2008. At-tarbiyah wa at-Ta’lim. Ponorogo: Darussalam Press
W, Cristopher . 2010. Philosophy of Education Society of Australia. Australia: Conference presentation
Arends, Richard I. 2001. Exploring Teaching. New York: McGraw-Hill
Larrick, Nancy. 1963. a Parents Guide to Childrens Education. New York: a trident Press
Perry, Rosemary. 2004. eaching Practice for early Childhood. London: Routledge
Green,  John A. 1966. Fields of Teaching and Educational Services. New York: Happel and Row Publisher


[1] Makalah disajikan dalam mata kuliah Landasan Pendidikan, Dosen pembimbing Jejen Musfah
[2] Mahmud Yunus, At-tarbiyah wa at-ta’lim (Ponorogo: Darussalam Press, 2008), hal 8-9
[3] Cristopher W, Philosophy of Education Society of Australia (Australia: Conference presentation, 2010), hal 1
[4] Richard I Arends, Exploring Teaching(New York, McGraw-Hill, 2001), Ed 2, hal 76
[5] Nancy Larrick,  a Parents Guide to Childrens Education (New York, a trident Press, 1963), cet 2, hal 2
[6] Rosemary Perry, eaching Practice for early Childhood (London, Routledge, 2004), Ed 2, hal 57
[7] John A Green, Fields of Teaching and Educational Services (New York, Happel and Row Publisher, 1966), hal 21
[8] Rosemary Perry, eaching Practice for early Childhood (London, Routledge, 2004), Ed 2, hal 24
[9] Richard I Arends, Exploring Teaching(New York, McGraw-Hill, 2001), Ed 2, hal 50

Rabu, 28 Agustus 2013

Pendidikan Islam

            Pendidikan Islam yaitu bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuk kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain Pendidikan Islam merupakan suatu bentuk kepribadian utama yakni kepribadian muslim. kepribadian yg memiliki nilai-nilai agama Islam memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai dgn nilai-nilai Islam. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yg bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yg bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikan adl mewujudkan tujuan ajaran Allah 
          
Dasar- dasar pendidikan Islam:
1. Al- Qur'an
           Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yg disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalam terkandung ajaran pokok yg dapat dikembangkan utk keperluan aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yg terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar yaitu yg berhubungan dgn masalah keimanan yg disebut aqidah dan yg berhubungan dgn amal disebut syari’ah. Oleh krn itu pendidikan Islam harus menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber dalam merumuskan berbagai teori tentang pendidikan Islam sesuai dgn perubahan dan pembaharuan

2.Sunnah
          As-Sunnah ialah perkataan perbuatan ataupun pengakuan rasul. Yang di maksud dgn pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yg diketahui oleh Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al-Qur’an, dan juga berfungsi sebagai penjelasan terhadap beberapa pembenaran dan mendesak utk segara ditampilkan yaitu :
        • Menerangkan ayat-ayat Al-Qur’an yg bersifat umum
        • Sunnah mengkhitmati Al-Qur’an.
        3.Ijtihad
                   Ijtihad adl istilah para fuqoha yaitu berfikir dgn menggunakan seluruh ilmu yg dimiliki oleh ilmuan syari’at Islam utk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum syara’ dalam hal-hal yg ternyata belum ditegaskan hukum oleh Al-Qur’an dan Sunnah.

        4. Al- Kaun
                      Maksud Allah menurunkan ayat kauniyah tersebut yaitu utk mempermudah pemahaman manusia terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat mengakui kebesaran Allah SWT

        Subjek Pendidikan
                      Subjek pendidikan adl orang yg berkenaan langsung dgn proses pendidikan dalam hal ini pendidik dan peserta didik. Peserta didik yaitu pihak yg merupakan sabjek terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan atau tindakan pendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah utk membawa anak didik kepada tujuan pendidikan Islam yg dicita-citakan. 

        Kurikulum dan Materi
                           Hal penting yg perlu diketahui dalam proses belajar mengajar atau proses kependidikan dalam suatu lembaga adl kurikulum. kurikulum menggambarkan kegiatan belajar mengajar dalam suatu lembaga kependidikan tak hanya dijabarkan serangkai ilmu pengetahuan yg harus diajarkan pendidik kepada anak didik dan anak didik mempelajarinya. Tetapi juga segala kegiatan yg bersifat kependidikan yg dipandanag perlu krn mempunyai pengaruh terhadap anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Adapun pengertian kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa latin (suatu jarak yg harus ditempuh dalam pertandingan olahraga) kemudian yg dialihkan kedalam pengertian pendidikan menjadi suatu lingkaran pengajaran dimana guru dan murid terlibat didalamnya.
                             Adapun yg dimaksud dgn materi yaitu bahan-bahan atau pengalaman belajar ilmu agama Islam yg disusun sedemikian rupa atau disampaikan kepada anak didik.

        Evaluasi
                       Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi utk menilai keputusan-keputusan yg dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran atau yg dimaksud evaluasi dalam pendidikan Islam adl merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yg bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan spritual religius krn manusia hasil pendidikan Islam bukan saja sosok pribadi yg tak hanya bersikap religius melainkan juga berilmu dan berketarampilan yg sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakatnya. Dalam rangka menilai keberhasilan pendidikan evaluasi penting utk dilaksanakan krn sebagai pijakan dalam merumuskan program-program pendidikan yg akan datang.

        Lingkungan
                       Lingkungan ialah sesuatu yg berada diluar diri anak dan mempengaruhi perkembangannya. Lingkungan sendiri dibagi tiga macam yg keseluruhan mendukung terhadap proses implementasi pendidikan Islam misal masyarakat sekolah dan keluarga. Dalam arti yg luas lingkungan mencakup iklim dan geografis tempat tinggal adat istiadat pengetahuan pendidikan dan alam. Oleh krn itu dgn kata lain lingkungan ialah segala sesuatu yg tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yg senantiasa berkembang. Jadi lingkungan mempunyai andil yg sangat signifikan dalam pembentukan sikap dan prilaku yg pada akhir akan membentuk sebuah kepribadian yg sempurna.

        Biografi Syarif Al- Idrisi

                 


                    Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Abdullah bin Idris ash-Shiqili atau singkatnya Al-Idrisi. Al Idrisi adalah pakar geografi, kartografi, mesirologi, zoologi dan botani. Lahir di kota Afrika Utara Ceuta (Sabtah) tahun 493 H./1100 M, tumbuh dan besar di Cetua dan menempuh pendidikan di Cordova, ia meninggal tahun 560 H./1166 M di Sisilia. Al Idrisi membuat peta dengan cara menggabungkan pengetahuan dari Afrika, Samudera Hindia, dan Timur Jauh yang dikumpulkan para penjelajah dan pedagang Islam dalam bentuk peta Islam, dan juga dari informasi yang dibawa oleh pelayar-pelayar Normandia. Karyanya banyak menyajikan data komprehensif dari setiap wilayah di dunia sehingga Al-Idrisi menjadi sangat dikenal dan mulai dilirik oleh kalangan navigator laut Eropa serta kalangan militer.
                   Kepopuleran Al-Idrisi ketika itu terdengar hingga ke Raja Roger II, raja Norman dari Sicilia. Al-Idrisi kemudian diundang ke istana oleh Raja Roger II, ia diminta oleh Raja Roger II untuk membuat sebuah peta dunia. Al-Idris menyanggupi, namun ia mengajukan syarat bahwa dalam peta itu ia ingin memasukkan data bahwa Sicilia pernah berada dalam kekuasaan kaum muslim sebelum Raja Roger berkuasa. Proyek pembuatan peta tersebut melibatkan 12 sarjana, 10 diantaranya adalah ilmuwan muslim. Pengerjaan tersebut dikerjakan di kota Palermo, dimana para navigator dari berbagai wilayah seperti Mediterania, Atlantik dan perairan utara kerap bertemu. Al-Idrisi menggali informasi dari setiap navigator yang tengah beristirahat di Palermo.
                   Dia bersama timnya mewawancarai dan menggali pengalaman para navigator. Penjelasan dari seorang navigator akan dikonfrontir kepada navigator lainnya, lalu hasil kajian tersebut dirumuskan. Fakta-fakta tersebut dikumpulkan lalu disaring, dan hanya keterangan yang paling jelas yang ia jadikan acuan dalam membuat peta. Al Idrisi melakukannya hingga bertahun-tahun, hingga peta tersebut selesai pada tahun 1154 M.
                   Saat raja tak lagi ambil bagian secara aktif, saya selesaikan peta ini,” papar Al- Idrisi dalam pengantar kitab Nuzhat Al- Mustaq fi Ikhtirak Al-Afaq yang ditulisnya. Al Idrisi kemudian membuat peta bola bumi alias globe dari perak murni. Globe tersebut memiliki berat sekitar 400 kilogram.
                     Dalam globe itu, Al-Idrisi menggambarkan enam benua dengan dilengkapi jalur perdagangan, danau, sungai, kota-kota utama, daratan serta gunung-gunung. Globe tersebut juga memuat informasi mengenai jarak, panjang dan tinggi secara tepat. Sebagai pelengkap Al-Idrisi menulis buku berjudul Al- Kitab al-Rujari atau Buku Roger yang didedikasikan untuk sang raja, dimana dalam buku tersebut, Al-Idrisi menjelaskan tentang batas-batas wilayah masing-masing negara mulai dari Al-Yabis sampai laut Atlantik.                      Selama berabad-abad, peta yang dibuatnya telah digunakan peradaban Barat karena pada masa itu belum ada sarjana Barat yang mampu membuat peta dunia yang akurat. Sehingga sosok Al-Idrisi menjadi sangat fenomenal di benua Eropa. Peta yang diciptakan Al-Idrisi tersebut digunakan para penjelajah Barat untuk berkeliling dunia. Dua abad sebelum Marco Polo menjelajahi samudera, Al Idrisi sudah memasukkan seluruh benua seperti Eropa, Asia, Afrika, dan utara Equador ke dalam peta yang diciptakannya. Dan tanpa peta Al-Idrisi pula, mungkin saja Chistopher Columbus tak bisa menginjakkan kakinya di benua Amerika. Menurut Dr A Zahoor dalam tulisannya berjudul Al-Idrisi, saat melakukan ekspedisi mengelilingi dunia, Columbus menggunakan peta yang dibuat Al-Idrisi. Inilah merupakan salah satu fakta lainnya yang dapat mematahkan klaim Barat bahwa Columbus merupakan penemu benua Amerika yang pertama.
                     Al-Idrisi selain dikenal sebagai ahli dalam bidang geografer dan kartografer, ia juga berperan dalam pengembangan studi zoologi dan botani. Kontribusinya terbilang penting bagi pengembangan ilmu hayat itu dituliskannya dalam beberapa buku. Ia begitu intens mengkaji ilmu pengobatan dengan tumbuh-tumbuhan. Tak heran, jika ilmu Botani berkembang pesat di Cordoba, Spanyol - tempat Al-Idrisi menimba ilmu.

         Berikut karya-karya penting yang ditulis Syarif al-Idrisi:
        1. Nuzhatul Musytaq fi Ikhiraqil Afat (Kesenangan untuk Orang-orang yang Ingin Mengadakan Perjalanan Menembus Berbagai Iklim), yang dipersembahkan kepada Raja Roger II. Buku ini menjadi sebuah ensiklopedi yang berisi peta secara detil dan informasi lengkap negara-negara Eropa. Buku ini kemudian menjadi rujukan penting bagi para ilmuwan di Eropa  selama kurun waktu 300 tahun, yakni sampai abad ke 16 M. 
        2. Rawd-Unnas wa-Nuzhat al-Nafs (Kenikmatan Lelaki dan Kesenangan Jiwa). Pengetahuannya tentang kaum negro dari Timbuktu, di Sudan dan asal sumber air sungai Nil di Mesir adalah salah satu bukti keakuratannya yang menakjubkan.

        3. Al Jamili Sifat Ashtat al Nabatat. Dalam bukunya itu Idris membuat pandangan dan memadukan semua literatur dari berbagai subjek ilmu kedokteran serta menggabungkannya dengan metode pengobatan ilmuwan Islam ditambah dengan beberapa risetnya. Riset yang dikumpulkan Idris ketika ia melakukan perjalanan-perjalanan. Misalnya dalam buku itu Idris, menjelaskan nama-nama obat dalam beberapa bahasa, termasuk Berber (Arab), Suriah, Persia, Hindi, Yunani dan bahasa latin.

        4. Shifatul Arab (Karakter Bangsa Arab).

        5. Kharitatul 'alaamil Ma'mur minal Ard (peta dunia), yang mencakup wilayah Asia, Afrika dan Eropa tempo dulu.
                  Beberapa karya Al-Idrisi telah dialihbahasakan kedalam bahasa latin. Dan selama beberapa abad kemudian menjadi buku yang sangat popular di daratan Eropa. Salah satu bukunya yang telah diterjemahkan, diterbitkan di Roma pada tahun 1619. Terjemahan itu dibuat dalam bentuk kecil, dan sang penerjemah ternyata tak memberi penghargaan kepada Idris. Namanya tidak dicantumkan dalam buku itu. Kasus ini sangat menarik karena sebelumnya orang-orang Eropa butuh beberapa abad untuk membuat bola dunia dan peta dunia sendiri.