Rabu, 28 Agustus 2013

Pendidikan Islam

            Pendidikan Islam yaitu bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuk kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain Pendidikan Islam merupakan suatu bentuk kepribadian utama yakni kepribadian muslim. kepribadian yg memiliki nilai-nilai agama Islam memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai dgn nilai-nilai Islam. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yg bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yg bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikan adl mewujudkan tujuan ajaran Allah 
          
Dasar- dasar pendidikan Islam:
1. Al- Qur'an
           Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yg disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalam terkandung ajaran pokok yg dapat dikembangkan utk keperluan aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yg terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar yaitu yg berhubungan dgn masalah keimanan yg disebut aqidah dan yg berhubungan dgn amal disebut syari’ah. Oleh krn itu pendidikan Islam harus menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber dalam merumuskan berbagai teori tentang pendidikan Islam sesuai dgn perubahan dan pembaharuan

2.Sunnah
          As-Sunnah ialah perkataan perbuatan ataupun pengakuan rasul. Yang di maksud dgn pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yg diketahui oleh Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al-Qur’an, dan juga berfungsi sebagai penjelasan terhadap beberapa pembenaran dan mendesak utk segara ditampilkan yaitu :
        • Menerangkan ayat-ayat Al-Qur’an yg bersifat umum
        • Sunnah mengkhitmati Al-Qur’an.
        3.Ijtihad
                   Ijtihad adl istilah para fuqoha yaitu berfikir dgn menggunakan seluruh ilmu yg dimiliki oleh ilmuan syari’at Islam utk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum syara’ dalam hal-hal yg ternyata belum ditegaskan hukum oleh Al-Qur’an dan Sunnah.

        4. Al- Kaun
                      Maksud Allah menurunkan ayat kauniyah tersebut yaitu utk mempermudah pemahaman manusia terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat mengakui kebesaran Allah SWT

        Subjek Pendidikan
                      Subjek pendidikan adl orang yg berkenaan langsung dgn proses pendidikan dalam hal ini pendidik dan peserta didik. Peserta didik yaitu pihak yg merupakan sabjek terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan atau tindakan pendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah utk membawa anak didik kepada tujuan pendidikan Islam yg dicita-citakan. 

        Kurikulum dan Materi
                           Hal penting yg perlu diketahui dalam proses belajar mengajar atau proses kependidikan dalam suatu lembaga adl kurikulum. kurikulum menggambarkan kegiatan belajar mengajar dalam suatu lembaga kependidikan tak hanya dijabarkan serangkai ilmu pengetahuan yg harus diajarkan pendidik kepada anak didik dan anak didik mempelajarinya. Tetapi juga segala kegiatan yg bersifat kependidikan yg dipandanag perlu krn mempunyai pengaruh terhadap anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Adapun pengertian kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa latin (suatu jarak yg harus ditempuh dalam pertandingan olahraga) kemudian yg dialihkan kedalam pengertian pendidikan menjadi suatu lingkaran pengajaran dimana guru dan murid terlibat didalamnya.
                             Adapun yg dimaksud dgn materi yaitu bahan-bahan atau pengalaman belajar ilmu agama Islam yg disusun sedemikian rupa atau disampaikan kepada anak didik.

        Evaluasi
                       Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi utk menilai keputusan-keputusan yg dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran atau yg dimaksud evaluasi dalam pendidikan Islam adl merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yg bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan spritual religius krn manusia hasil pendidikan Islam bukan saja sosok pribadi yg tak hanya bersikap religius melainkan juga berilmu dan berketarampilan yg sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakatnya. Dalam rangka menilai keberhasilan pendidikan evaluasi penting utk dilaksanakan krn sebagai pijakan dalam merumuskan program-program pendidikan yg akan datang.

        Lingkungan
                       Lingkungan ialah sesuatu yg berada diluar diri anak dan mempengaruhi perkembangannya. Lingkungan sendiri dibagi tiga macam yg keseluruhan mendukung terhadap proses implementasi pendidikan Islam misal masyarakat sekolah dan keluarga. Dalam arti yg luas lingkungan mencakup iklim dan geografis tempat tinggal adat istiadat pengetahuan pendidikan dan alam. Oleh krn itu dgn kata lain lingkungan ialah segala sesuatu yg tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yg senantiasa berkembang. Jadi lingkungan mempunyai andil yg sangat signifikan dalam pembentukan sikap dan prilaku yg pada akhir akan membentuk sebuah kepribadian yg sempurna.

        Biografi Syarif Al- Idrisi

                 


                    Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Abdullah bin Idris ash-Shiqili atau singkatnya Al-Idrisi. Al Idrisi adalah pakar geografi, kartografi, mesirologi, zoologi dan botani. Lahir di kota Afrika Utara Ceuta (Sabtah) tahun 493 H./1100 M, tumbuh dan besar di Cetua dan menempuh pendidikan di Cordova, ia meninggal tahun 560 H./1166 M di Sisilia. Al Idrisi membuat peta dengan cara menggabungkan pengetahuan dari Afrika, Samudera Hindia, dan Timur Jauh yang dikumpulkan para penjelajah dan pedagang Islam dalam bentuk peta Islam, dan juga dari informasi yang dibawa oleh pelayar-pelayar Normandia. Karyanya banyak menyajikan data komprehensif dari setiap wilayah di dunia sehingga Al-Idrisi menjadi sangat dikenal dan mulai dilirik oleh kalangan navigator laut Eropa serta kalangan militer.
                   Kepopuleran Al-Idrisi ketika itu terdengar hingga ke Raja Roger II, raja Norman dari Sicilia. Al-Idrisi kemudian diundang ke istana oleh Raja Roger II, ia diminta oleh Raja Roger II untuk membuat sebuah peta dunia. Al-Idris menyanggupi, namun ia mengajukan syarat bahwa dalam peta itu ia ingin memasukkan data bahwa Sicilia pernah berada dalam kekuasaan kaum muslim sebelum Raja Roger berkuasa. Proyek pembuatan peta tersebut melibatkan 12 sarjana, 10 diantaranya adalah ilmuwan muslim. Pengerjaan tersebut dikerjakan di kota Palermo, dimana para navigator dari berbagai wilayah seperti Mediterania, Atlantik dan perairan utara kerap bertemu. Al-Idrisi menggali informasi dari setiap navigator yang tengah beristirahat di Palermo.
                   Dia bersama timnya mewawancarai dan menggali pengalaman para navigator. Penjelasan dari seorang navigator akan dikonfrontir kepada navigator lainnya, lalu hasil kajian tersebut dirumuskan. Fakta-fakta tersebut dikumpulkan lalu disaring, dan hanya keterangan yang paling jelas yang ia jadikan acuan dalam membuat peta. Al Idrisi melakukannya hingga bertahun-tahun, hingga peta tersebut selesai pada tahun 1154 M.
                   Saat raja tak lagi ambil bagian secara aktif, saya selesaikan peta ini,” papar Al- Idrisi dalam pengantar kitab Nuzhat Al- Mustaq fi Ikhtirak Al-Afaq yang ditulisnya. Al Idrisi kemudian membuat peta bola bumi alias globe dari perak murni. Globe tersebut memiliki berat sekitar 400 kilogram.
                     Dalam globe itu, Al-Idrisi menggambarkan enam benua dengan dilengkapi jalur perdagangan, danau, sungai, kota-kota utama, daratan serta gunung-gunung. Globe tersebut juga memuat informasi mengenai jarak, panjang dan tinggi secara tepat. Sebagai pelengkap Al-Idrisi menulis buku berjudul Al- Kitab al-Rujari atau Buku Roger yang didedikasikan untuk sang raja, dimana dalam buku tersebut, Al-Idrisi menjelaskan tentang batas-batas wilayah masing-masing negara mulai dari Al-Yabis sampai laut Atlantik.                      Selama berabad-abad, peta yang dibuatnya telah digunakan peradaban Barat karena pada masa itu belum ada sarjana Barat yang mampu membuat peta dunia yang akurat. Sehingga sosok Al-Idrisi menjadi sangat fenomenal di benua Eropa. Peta yang diciptakan Al-Idrisi tersebut digunakan para penjelajah Barat untuk berkeliling dunia. Dua abad sebelum Marco Polo menjelajahi samudera, Al Idrisi sudah memasukkan seluruh benua seperti Eropa, Asia, Afrika, dan utara Equador ke dalam peta yang diciptakannya. Dan tanpa peta Al-Idrisi pula, mungkin saja Chistopher Columbus tak bisa menginjakkan kakinya di benua Amerika. Menurut Dr A Zahoor dalam tulisannya berjudul Al-Idrisi, saat melakukan ekspedisi mengelilingi dunia, Columbus menggunakan peta yang dibuat Al-Idrisi. Inilah merupakan salah satu fakta lainnya yang dapat mematahkan klaim Barat bahwa Columbus merupakan penemu benua Amerika yang pertama.
                     Al-Idrisi selain dikenal sebagai ahli dalam bidang geografer dan kartografer, ia juga berperan dalam pengembangan studi zoologi dan botani. Kontribusinya terbilang penting bagi pengembangan ilmu hayat itu dituliskannya dalam beberapa buku. Ia begitu intens mengkaji ilmu pengobatan dengan tumbuh-tumbuhan. Tak heran, jika ilmu Botani berkembang pesat di Cordoba, Spanyol - tempat Al-Idrisi menimba ilmu.

         Berikut karya-karya penting yang ditulis Syarif al-Idrisi:
        1. Nuzhatul Musytaq fi Ikhiraqil Afat (Kesenangan untuk Orang-orang yang Ingin Mengadakan Perjalanan Menembus Berbagai Iklim), yang dipersembahkan kepada Raja Roger II. Buku ini menjadi sebuah ensiklopedi yang berisi peta secara detil dan informasi lengkap negara-negara Eropa. Buku ini kemudian menjadi rujukan penting bagi para ilmuwan di Eropa  selama kurun waktu 300 tahun, yakni sampai abad ke 16 M. 
        2. Rawd-Unnas wa-Nuzhat al-Nafs (Kenikmatan Lelaki dan Kesenangan Jiwa). Pengetahuannya tentang kaum negro dari Timbuktu, di Sudan dan asal sumber air sungai Nil di Mesir adalah salah satu bukti keakuratannya yang menakjubkan.

        3. Al Jamili Sifat Ashtat al Nabatat. Dalam bukunya itu Idris membuat pandangan dan memadukan semua literatur dari berbagai subjek ilmu kedokteran serta menggabungkannya dengan metode pengobatan ilmuwan Islam ditambah dengan beberapa risetnya. Riset yang dikumpulkan Idris ketika ia melakukan perjalanan-perjalanan. Misalnya dalam buku itu Idris, menjelaskan nama-nama obat dalam beberapa bahasa, termasuk Berber (Arab), Suriah, Persia, Hindi, Yunani dan bahasa latin.

        4. Shifatul Arab (Karakter Bangsa Arab).

        5. Kharitatul 'alaamil Ma'mur minal Ard (peta dunia), yang mencakup wilayah Asia, Afrika dan Eropa tempo dulu.
                  Beberapa karya Al-Idrisi telah dialihbahasakan kedalam bahasa latin. Dan selama beberapa abad kemudian menjadi buku yang sangat popular di daratan Eropa. Salah satu bukunya yang telah diterjemahkan, diterbitkan di Roma pada tahun 1619. Terjemahan itu dibuat dalam bentuk kecil, dan sang penerjemah ternyata tak memberi penghargaan kepada Idris. Namanya tidak dicantumkan dalam buku itu. Kasus ini sangat menarik karena sebelumnya orang-orang Eropa butuh beberapa abad untuk membuat bola dunia dan peta dunia sendiri.